• Jelajahi

    Copyright © Suara Deli
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Brimob Polda Sumut Siaga di Kepulauan Nias, Evakuasi Jembatan Roboh dan Operasi Pencarian Nelayan Hanyut

    05/03/2025, Rabu, Maret 05, 2025 WIB Last Updated 2025-03-05T16:12:37Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    SUARA DELI – Personel Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut dikerahkan untuk melaksanakan siaga SAR (Search and Rescue) menyusul dua kejadian darurat yang terjadi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, pada Rabu (05/03/2025). 

    Insiden pertama adalah robohnya sebuah jembatan akibat banjir bandang di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, yang mengakibatkan akses warga terganggu. 

    Sementara itu, insiden kedua melibatkan seorang nelayan yang dilaporkan hanyut di perairan Desa Moawo, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli.

    Laporan terkait nelayan yang hanyut diterima oleh personel Brimob dari Kepala Desa Sifalaete Ulu, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli. 

    Korban, yang diketahui bernama A. Telaumbanua, diduga terseret arus sejak pagi dan hingga pukul 15.00 WIB belum ditemukan.

    Menanggapi kondisi darurat tersebut, sebanyak 12 personel Brimob yang dipimpin oleh Komandan Kompi 4 Batalyon C Pelopor, AKP Budi Setiawan, diterjunkan ke lokasi jembatan yang roboh. 

    Kehadiran personel Brimob bertujuan untuk memastikan keamanan area serta memberikan bantuan bagi warga yang terdampak. 

    Banjir bandang yang terjadi di kawasan tersebut menyebabkan arus sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan hingga akhirnya runtuh.

    Jembatan tersebut merupakan jalur utama penghubung bagi masyarakat setempat. Robohnya jembatan menghambat aktivitas warga dan berpotensi membahayakan mereka yang berusaha menyeberang dengan perahu kecil atau jalur alternatif yang kurang aman.

    Oleh karena itu, Brimob Polda Sumut tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban tambahan serta memastikan bahwa warga tidak mengambil risiko dengan mencoba melintasi area berbahaya.
    Komentar

    Tampilkan

    Berita