Deli Serdang – Warga yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Ular, khususnya di wilayah Pasar Tiga, Kecamatan Beringin, Kecamatan Pantai Labu, dan Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, dilanda keresahan akibat maraknya aktivitas yang diduga sebagai galian C ilegal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, masyarakat yang tinggal di sekitar balik tanggul merasa ketakutan karena aktivitas tersebut beroperasi bebas tanpa tindakan tegas dari pihak berwenang. Mereka khawatir tanggul bisa jebol saat Sungai Ular meluap, yang dapat mengakibatkan banjir hingga ke Lubuk Pakam.
Dampak lain yang timbul akibat aktivitas ini adalah rusaknya ekosistem Sungai Ular, yang juga berpengaruh terhadap wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Akibatnya, penyusutan debit air sungai mengganggu pasokan bahan baku air untuk PDAM Tirta Deli.
Selain itu, maraknya dugaan galian C pasir dan tanah juga menyebabkan abrasi besar di beberapa titik bantaran sungai. Namun, hingga saat ini, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara dan Aparat Penegak Hukum (APH) dinilai belum bertindak tegas terhadap pelaku bisnis yang diduga ilegal tersebut, meskipun dampaknya sangat merugikan masyarakat luas.
Tidak hanya itu, aktivitas ini juga berdampak pada suplai air Sungai Ular, menyebabkan pendangkalan serta munculnya pulau-pulau kecil di sungai. Warga menduga keberadaan belasan alat berat ekskavator dan truk dalam operasi ini menunjukkan adanya perlindungan dari oknum tertentu.
“Semua orang ketakutan dengan mafia perusak ekosistem sungai. Kenapa galian C ilegal ini bebas beroperasi dengan alat berat tanpa hambatan? Apa ada dugaan setoran ke oknum sehingga mereka dibiarkan?” keluh seorang warga bermarga Sihombing kepada wartawan, Rabu (29/01/2025).
Warga pun meminta Gubernur Sumatera Utara, Kapolda Sumut, dan Pangdam I/BB segera turun tangan untuk menindak pelaku bisnis yang diduga ilegal ini.
“Kami meminta tim gabungan dari TNI, Polri, dan Forkopimda bertindak agar bisnis yang merusak lingkungan ini dihentikan. Dampaknya sangat membahayakan masyarakat,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai keluhan warga ini. (Subekti)