masukkan script iklan disini
SUARA DELI — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Kombes Gidion Arif Setyawan sebagai Kapolrestabes Medan pada 20 September 2024 untuk memperkuat keamanan dan mengurangi angka kejahatan di Kota Medan, Sumatera Utara. Namun, penunjukan ini dinilai sebagian pihak belum efektif.
Hingga kini, kota ini masih lekat dengan julukan "Gotham City" karena tingginya tingkat kriminalitas.
Sebagian warga menyematkan julukan ini akibat maraknya kasus peredaran narkoba dan perjudian yang semakin tak terkendali.
Ironisnya, kecanduan narkoba dan judi telah menjerumuskan pelakunya untuk melakukan tindakan kriminal demi mendapatkan uang dengan cepat, bahkan merugikan warga sekitar yang menjadi korban pencurian sehari-hari.
Lokalisasi perjudian yang berlokasi di Gang Florida, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, adalah salah satu contoh yang sering kali diadukan masyarakat.
Beberapa waktu lalu, aktivitas perjudian di tempat ini sempat viral di media sosial, memicu tanggapan dari akun resmi @Polrestabesmedan yang berjanji akan menindaklanjuti laporan warga.
"Terima kasih atas informasinya, segera kami tindaklanjuti dan kami harapkan korban membuat laporan agar diproses sesuai hukum," tulis akun tersebut dalam kolom komentar pada Jumat (1/11/2024).
Namun, pantauan wartawan menunjukkan sebaliknya. Pada Senin (4/11/2024), aktivitas perjudian di Gang Florida masih berjalan seperti biasa, tanpa adanya tindakan nyata dari aparat setempat.
Banyak warga yang mempertanyakan keseriusan polisi dalam menangani masalah ini, bahkan menyebut adanya rumor mengenai upeti yang diduga diterima oleh oknum aparat sebagai imbalan untuk pembiaran aktivitas perjudian tersebut.
Komentar warganet di media sosial pun menunjukkan kekecewaan terhadap pihak kepolisian. Salah satu pengguna menulis, "Itu bukan lalai tapi bersekutu," sementara yang lain menyindir, "Kuat kali bekingnya," seakan mengindikasikan adanya perlindungan dari pihak berwenang.
Saat diminta tanggapan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan belum memberikan pernyataan resmi.
Di sisi lain, Kapolsek Deli Tua Kompol Dedy Dharma menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penggerebekan pada Sabtu (2/11/2024).
Ia bahkan mengirimkan beberapa bukti liputan media yang menampilkan seolah-olah upaya penertiban telah dilaksanakan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan aktivitas perjudian tetap berlangsung.
Wartawan yang berusaha mengakses lokasi perjudian dihalangi oleh seorang pria berbaju hitam, diduga penjaga yang berusaha mencegah media untuk meliput lebih jauh.
Situasi ini menambah kuat dugaan adanya pengabaian, bahkan persekongkolan dengan pihak-pihak tertentu untuk melanggengkan aktivitas perjudian di wilayah Medan Johor tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian serius warga yang berharap aparat kepolisian dapat benar-benar memberantas kejahatan di Medan dan mengembalikan keamanan yang mereka dambakan. (Subekti)