masukkan script iklan disini
Puluhan mesin judi tembak ikan, jackpot, roulette, dan berbagai jenis permainan judi lainnya beroperasi dengan aman tanpa gangguan, meski berlokasi di samping gereja HKBP.
J. Hasibuan (44), salah satu warga setempat, mengungkapkan kegeraman masyarakat atas keberadaan bisnis ilegal ini yang telah beroperasi selama 24 jam penuh tanpa hambatan.
"Kami sudah beberapa kali melaporkan ke polisi, tapi tidak ada tanggapan dari Polres Binjai. Warga sangat resah karena tempat ini membuat kampung kami tidak aman," ujarnya kepada wartawan pada Senin (14/10/2024).
Peningkatan Kriminalitas dan Dugaan Narkoba
Keberadaan lokasi perjudian ini bukan hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga diduga menjadi pemicu meningkatnya angka kriminalitas di lingkungan tersebut.
Hasibuan menambahkan bahwa banyak barang warga yang hilang sejak perjudian ini mulai beroperasi.
"Kriminalitas meningkat, barang-barang warga sering hilang. Selain judi, di tempat itu juga sering terjadi transaksi narkoba, yang semakin memperburuk situasi," ungkapnya.
Lokasi judi yang disebut milik seorang pengusaha bernama Aju ini, menurut warga, menghasilkan keuntungan besar setiap harinya.
"Setiap hari mereka bisa meraup puluhan juta rupiah. Kami benar-benar ingin aparat segera bertindak," tambahnya.
Tuntutan Warga kepada Aparat
Warga berharap pihak kepolisian, baik dari Polres Binjai maupun Polda Sumut, segera mengambil tindakan tegas untuk menutup lokasi perjudian tersebut dan menangkap pihak-pihak yang terlibat, terutama bandar yang disebut-sebut mengendalikan bisnis haram ini.
"Kami ingin tempat ini segera ditutup dan semua yang terlibat diadili," tegas J. Hasibuan
Sementara itu, ketika dimintai tanggapan, Kapolres Binjai AKBP Bambang Christanto Utomo mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan oleh warga. "Terima kasih informasinya," ujarnya singkat.
Aparat Diharapkan Bertindak Lebih Cepat
Meski mendapat tanggapan dari Kapolres, warga berharap tindakan nyata dapat segera diambil untuk menghentikan praktik perjudian dan dugaan transaksi narkoba yang telah merusak keamanan dan kenyamanan lingkungan mereka.
Dengan keluhan yang sudah berulang kali disampaikan, masyarakat mengharapkan kepastian tindakan hukum yang lebih konkret dari pihak berwenang. (Subekti)
